Daftar Blog Saya

Selamat Datang

Semoga blog ini bisa memberikan informasi yang anda perlukan.

Sabtu, 26 Desember 2009

INFORMASI UMUM OBAT

Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992).
Penggolongan Obat

Obat dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu :

1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Parasetamol

2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : CTM

3. Obat Keras dan Psikotropika

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : Asam Mefenamat

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital

4. Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.

Penandaan Obat



Sebelum menggunakan obat, termasuk obat bebas dan bebas terbatas harus diketahui sifat dan cara pemakaiannya agar penggunaannya tepat dan aman. Informasi tersebut dapat diperbolehkan dari etiket atau brosur pada kemasan obat bebas dan bebas terbatas.

Informasi Kemasan, Etiket dan Brosur

Sebelum menggunakan obat, bacalah sifat dan cara pemakaiannya pada etiket, brosur atau kemasan obat agar penggunaannya tepat dan aman.
Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu dicantumkan:
• Nama obat
• Komposisi
• Indikasi
• Informasi cara kerja obat
• Aturan pakai
• Peringatan (khusus untuk obat bebas terbatas)
• Perhatian
• Nama produsen
• Nomor batch/lot
• Nomor registrasi

Nomor registrasi dicantumkan sebagai tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah pada setiap kemasan obat.

• Tanggal kadaluarsa

Tanda peringatan
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang
5 (lima) centimeter, lebar 2 (dua) centimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :

Cara Pemilihan Obat
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
a) Gejala atau keluhan penyakit
b) Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus dan lain-lain.
c) Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.
d) Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
e) Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat yang sedang diminum.
f) Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada Apoteker.

Cara Penggunaan Obat
a) Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus.
b) Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.
c) Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan tanyakan kepada Apoteker dan dokter.
d) Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.
e) Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada Apoteker.

Cara Pemakaian Obat Yang Tepat
Minum obat sesuai waktunya
Bila anda hamil atau menyusui tanyakan obat yang sesuai
Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya
Obat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam jangka waktu terapi sesuai dengan anjuran.

Petunjuk Pemakaian Obat Oral (pemberian obat melalui mulut)
• Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat dengan segelas air.
• Ikuti petunjuk dari profesi pelayan kesehatan (saat makan atau saat perut kosong)
• Obat untuk kerja diperlama (long acting) harus ditelan seluruhnya. Tidak boleh dipecah atau dikunyah
• Sediaan cair, gunakan sendok obat atau alat lain yang telah diberi ukuran untuk ketepatan dosis. Jangan gunakan sendok rumah tangga.
• Jika penderita sulit menelan sediaan obat yang dianjurkan oleh dokter minta pilihan bentuk sediaan lain.

Petunjuk Pemakaian obat oral untuk bayi/anak balita :
• Sediaan cair untuk bayi dan balita harus jelas dosisnya, gunakan sendok takar dalam kemasan obatnya.
• Segera berikan minuman yang disukai anak setelah pemberian obat yang terasa tidak enak/pahit,

Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Mata
• Ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata) dan
• selalu ditutup rapat setelah digunakan.
• Untuk glaukoma atau inflamasi, petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan harus diikuti dengan benar.
• Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari telunjuk kelopak mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka kantung konjungtiva, obat diteteskan pada kantung konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit, jangan mengedip.
• Ujung mata dekat hidung ditekan selama 1-2 menit
• Cuci tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan
Petunjuk Pemakaian Obat Salep Mata
• Ujung tube salep jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata).
• Cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari telunjuk kelopak mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka kantung konjungtiva, tube salep mata ditekan hingga salep masuk dalam kantung konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit. Mata digerakkan ke kiri-kanan, atas-bawah.
• Setelah digunakan, ujung kemasan salep diusap dengan tissue bersih (jangan dicuci dengan air hangat) dan wadah salep ditutup rapat.
• Cuci tangan untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan.

Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Hidung
• Hidung dibersihkan dan kepala ditengadahkan bila penggunaan obat dilakukan sambil berdiri dan duduk atau penderita cukup berbaring saja.
• Kemudian teteskan obat pada lubang hidung dan biarkan selama beberapa menit agar obat dapat tersebar di dalam hidung
• Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha Setelah digunakan, alat penetes dibersihkan dengan air panas dan keringkan dengan tissue bersih.

Petunjuk Pemakaian Obat Semprot Hidung
• Hidung dibersihkan dan kepala tetap tegak. Kemudian obat disemprotkan ke dalam lubang hidung sambil menarik napas dengan cepat.
• Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
• Setelah digunakan, botol alat semprot dicuci dengan air hangat tetapi jangan sampai air masuk ke dalam botol kemudian dikeringkan dengan tissue bersih.

Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Telinga
• Ujung alat penetes jangan menyentuh benda apapun termasuk telinga
• Cuci tangan sebelum menggunakan obat tetes telinga
• Bersihkan bagian luar telinga dengan "cotton bud"
• Jika sediaan berupa suspensi, sediaan harus dikocok terlebih dahulu
• Cara penggunaan adalah penderita berbaring miring dengan telinga yang akan ditetesi obat menghadap ke atas. Untuk membuat lubang telinga lurus sehingga mudah ditetesi maka bagi penderita dewasa telinga ditarik ke atas dan ke belakang, sedangkan bagi anak-anak telinga ditarik ke bawah dan ke belakang. Kemudian obat diteteskan dan biarkan selama 5 menit
• Bersihkan ujung penetes dengan tissue bersih.

Petunjuk Pemakaian Obat Supositoria
• Cuci tangan, suppositoria dikeluarkan dari kemasan, suppositoria dibasahi dengan air.
• Penderita berbaring dengan posisi miring dan suppositoria dimasukkan ke dalam rektum.
• Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria didorong dengan ujung jari sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira ½ - 1 inchi pada bayi dan 1 inchi pada dewasa.
• Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan, maka sebelum digunakan sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada air mengalir sebelum kemasan dibuka
• Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci bersih.
Petunjuk Pemakaian Obat Krim/Salep rektal
• Bersihkan dan keringkan daerah rektal, kemudian masukkan salep atau krim secara perlahan ke dalam rektal.
• Cara lain adalah dengan menggunakan aplikator. Caranya adalah aplikator dihubungkan dengan wadah salep/krim yang sudah dibuka, kemudian dimasukkan ke dalam rektum dan sediaan ditekan sehingga salep/krim keluar.
• Buka aplikator dan cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
• Setelah penggunaan, tangan penderita dicuci bersih

Petunjuk Pemakaian Obat Vagina
• Cuci tangan sebelum menggunakan obat dan gunakan aplikator sesuai dengan petunjuk penggunaan dari industri penghasil sediaan.
• Jika penderita hamil, maka sebelum menggunakan obat sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional perawatan kesehatan.
• Penderita berbaring dengan kedua kaki direnggangkan dan dengan menggunakan aplikator obat dimasukkan ke dalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan dan biarkan selama beberapa waktu.
• Setelah penggunaan, aplikator dan tangan penderita dicuci bersih dengan sabun dan air hangat.

Efek Samping
Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan yang terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi.
Yang perlu diketahui tentang efek samping adalah :
• Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang mungkin timbul.
• Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap dan apa yang harus dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada Apoteker.
• Efek samping yang mungkin timbul antara lain reaksi alergi gatal-gatal, ruam, mengantuk, mual dan lain-lain.
• Penggunaan obat pada kondisi tertentu seperti pada ibu hamil, menyusui, lanjut usia, gagal ginjal dan lain-lain dapat menimbulkan efek samping yang fatal, penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter - Apoteker.

Cara Penyimpanan Obat
1. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti yang tertera pada kemasan.
2. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan kerusakan.
3. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
4. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
5. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Tanggal Kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat.
Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak merupakan

obat yang mengalami perubahan mutu, seperti :
1. Tablet
- Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
- Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab
- Kaleng atau botol rusak
2. Tablet salut
- Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
- Basah dan lengket satu dengan lainnya
- Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
3. Kapsul
- Perubahan warna isi kapsul
- Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain
4. Cairan
- Menjadi keruh atau timbul endapan
- Konsistensi berubah
- Warna atau rasa berubah
- Botol plastik rusak atau bocor
5. Salep
- Warna berubah
- Pot atau tube rusak atau bocor
- Bau berubah

Dosis
Dosis merupakan aturan pemakaian yang menunjukkan jumlah gram atau volume dan frekuensi pemberian obat untuk dicatat sesuai dengan umur
dan berat badan pasien.
- Gunakan obat tepat waktu sesuai aturan pemakaian.
Contoh :
• Tiga kali sehari berarti obat diminum setiap 8 jam sekali
• Obat diminum sebelum atau sesudah makan
• Jika menggunakan obat-obat bebas, ikuti petunjuk pada kemasan atau brosur/leaflet
- Bila terlupa minum obat :
• Minumlah dosis yang terlupa segera setelah ingat, tetapi jika hamper mendekati dosis berikutnya, maka abaikan dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan.
• Jangan menggunakan dua dosis sekaligus atau dalam waktu yang berdekatan.

Hal-hal yang harus Diperhatikan
1. Kemasan/wadah
Harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak berlubang, tanggal kadaluarsa jelas terbaca.
2. Penandaan pada wadah
- Baca zat berkhasiat dan manfaatnya
- Baca aturan pakainya, misalnya sebelum atau sesudah makan
- Untuk pencegahan overdosis, jangan minum obat 2 kali dosis bila sebelumnya lupa minum obat
- Baca kontraindikasinya
Misalnya:
- tidak boleh diminum oleh ibu hamil/menyusui
- tidak boleh diminum oleh penderita gagal ginjal
- Baca efek samping yang mungkin timbul
- Baca cara penyimpanannya
3. Bila ragu tanyakan pada Apoteker
4. Bila sakit berlanjut hubungi dokter

13 DASAR GIZI SEIMBANG

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) merupakan pedoman 4 sehat 5 sempurna yang memuat pesan-pesan masalah gizi yang seimbang dan aman bagi anak-anak guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal.
 Makanlah beraneka ragam makanan
Makan beraneka ragam makanan dapat lebih mencukupi kebutuhan gizi seseorang yaitu kebutuhan lengkap akan karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
Karbohidrat :Nasi, kentang, jagung, singkong, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang ijo), gula.
Lemak :daging, sarden, kacang kedelai kering, ayam
Vitamin :buah-buahan, sayuran
Protein :Telur, ikan,susu, tempe,tahu, kacang-kacangan, daun singkong.

 Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
Makanan bergizi tinggi untuk anak-anak dapat mencukupi kebutuhan energinya untuk melakukan aktifitas seperti bermain, belajar dan aktifitas lainnya.

 Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
akanan sumber karbohidrat ini terdapat dalam bahan makanan pokok yang merupakan porsi yang paling besar dalam hidangan sebaiknya tidak lebih dari setengah kebutuhan. Setengah yang lainnya akan dipenuhi oleh bahan makanan lain yaitu protein dan lemak.
 Batasi konsumsi lemak dan minyak seperempat dari kebutuhan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K, serta menambah lezatnya hidangan. Konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari sebaiknya 15 – 25 % dari kebutuhan energi.

 Gunakan garam beryodium.
GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin (kerdil). Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Indonesia saat ini diperkirakan kehilangan 140 juta I.Q poin akibat GAKY. Anak sekolah yang menderita GAKY biasanya memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk menyelesaikan tingkat pendidikan formal tertentu. Bahkan mereka yang menderita GAKY tingkat berat (kretin, kretinoid) tidak mampu menyerap pelajaran pendidikan dasar.

 Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi (Fe) merupakan salah satu unsur pembentuk dari sel darah merah (eritrosit) yang bertanggungjawab transpor oksigen dan karbondioksida. Kekurangan zat besi menimbulkan masalah anemia gizi besi atau di masyarakat dikenal dengan penyakit kurang darah. Sumber utama Fe adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua.


 Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif) sampai bayi umur 6 bulan.
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Kolostrum yang terdapat pada awal setelah ibu melahirkan meskipun hanya dalam jumlah sedikit mengandung zat kekebalan dan vitamin A tinggi harus segera diberikan pada bayi. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI harus diberikan kepada bayi segera setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit setelah lahir).

 Biasakan makan pagi.
Bagi anak sekolah makan pagi penting untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar sehingga lebih mudah untuk menerima pelajaran. eseorang yang tidak makan pagi memiliki risiko menderita gangguan kesehatan berupa menurunnya kadar gula darah dengan tanda-tanda antara lain : lemah, keluar keringat dingin, kesadaran menurun bahkan pingsan. Bagi anak sekolah, kondisi ini menyebabkan merosotnya konsentrasi belajar yang mengakibatkan menurunnya prestasi belajar.

 Minumlah air bersih dan aman yang cukup.
Air yang bersih dan aman harus direbus sampai mendidih terlebih dahulu supaya kuman mati.

 Lakukan aktivitas fisik.
Mengontrol kegiatan anak, hendaknya anak di biasakan beraktivitas bersama teman-temannya, hal ini dapat memacu fungsi motorik dan sosialisasi anak terhadap lingkungan.


 Istirahat cukup
Tidur siang sangat di anjurkan untuk anak-anak untuk mengembalikan energi yang hilang saat beraktifitas selain itu sebagai cadangan energi untuk melakukan aktifitas belajar dimalam hari

 Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat atau dengan kata lain halal. Makanan harus bebas dari pengawet atau bahan tambahan lain yang dapat merugikan kesehatan seperti seperti asam borax/bleng, formalin, zat pewarna rhodamin B dan methanil yellow.Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain: berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal daluwarsa, atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, makanan kaleng tersebut harus segera dimusnahkan. Sebaiknya, makanan dengan tanda-tanda tersebut tidak dibeli dan tidak dikonsumsi, meskipun harganya sangat murah.

Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Label makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa serta keterangan penting lainnya.

Info Diare

DIARE
a.Definisi
Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal. Frekuensi dan konsistensi BAB bervariasi dalam dan antar individu. Sebagai contoh, beberapa individu defekasi tiga kali sehari, sedangkan yang lainnya hanya dua atau tiga kali seminggu2. Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari. Orang yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair. Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari 90% 1.

b.Epidemiologi
Diare akut merupakan masalah umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia data menunjukkan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama s/d ke empat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit. Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun sedangkan di sekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap tahunnya.5 WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun.. Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 jutaepisode diare pada orang dewasa per tahun.10 Dari laporan surveilan terpadu tahun 1989 jumlah kasus diare. didapatkan 13,3 % di Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,45% pada penderita rawat inap dan 0,05 % pasien rawat jalan. Penyebab utama disentri di Indonesia adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli ( EIEC).7 Beberapa faktor epidemiologis penting dipandang untuk mendekati pasien diare akut yang disebabkan oleh infeksi. Makanan atau minuman terkontaminasi, berpergian, penggunaan antibiotik, HIV positif atau AIDS, merupakan petunjuk penting dalam mengidentifikasi pasien beresiko tinggi untuk diare infeksi.1,3,12

c.Patofisiologi
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis menjadi diare non inflamasi dan Diare inflamasi. Diare Inflamasi disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin di kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah. Gejala klinis yang menyertai keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, serta mikroskopis didapati sel leukosit polimorfonuklear. Pada diare non inflamasi, diare disebabkan oleh enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah. Keluhan abdomen biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit.

Mekanisme terjadinya diare yang akut maupun yang kronik dapat dibagi menjadi kelompok osmotik, sekretorik, eksudatif dan gangguan motilitas. Diare osmotik terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan osmolaritas dalam lumen yang menarik air dari plasma sehingga terjadi diare. Contohnya adalah malabsorbsi karbohidrat akibat defisiensi laktase atau akibat garam magnesium. Diare sekretorik bila terjadi gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang ataupun sekresi yang meningkat. Hal ini dapat terjadi akibat toksin yang dikeluarkan bakteri misalnya toksin kolera atau pengaruh garam empedu, asam lemak rantai pendek, atau laksantif non osmotik. Beberapa hormon intestinal seperti gastrin vasoactive intestinal polypeptide (VIP) juga dapat menyebabkan diare sekretorik. Diare eksudatif, inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudasi dapat terjadi akibat infeksi bakteri atau bersifat non infeksi seperti gluten sensitive enteropathy, inflamatory bowel disease (IBD) atau akibat radiasi. Kelompok lain adalah akibat gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu tansit usus menjadi lebih cepat. Hal ini terjadi pada keadaan tirotoksikosis, sindroma usus iritabel atau diabetes melitus. Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme.

Pada infeksi bakteri paling tidak ada dua mekanisme yang bekerja peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses.mPada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen meliputi penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat menggunakan satu atau lebih mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa usus.

d.Etiologi
•Secretory diarrhea, terjadi ketka senyawa yang strukturnya mirip (contoh: Vasoactive Intestinal Peptide (VIP) atau toksin bakteri) meningkatkan sekresi atau menurunkan absorpsi air dan elektrolit dalam jumlah besar. Pada malabsorbsi yang menyeluruh, lemak tertinggal di usus besar dan menyebabkan diare sekretorik 1 .

•Osmotic diarrhea, disebabkan oleh absorpsi zat-zat yang mempertahankan cairan intestinal. Adanya karbohidrat dalam usus besar dapat menyebabkan diare osmotik 1.

•Exudative diarrhea, disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pencernaan yang mengeluarkan mukus, protein atau darah saluran pencernaan.Motilitas usus dapat berubah dengan mengurangi waktu kontak di usus halus, pengosongan usus besar yang prematur dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan 2.

e.Manifestasi klinis
Diare dikelompokkan menjadi akut dan kronis. Umumnya episode diare akut hilang dalam waktu 72 jam dari onset. Diare kronis melibatkan serangan yang lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang yaitu lebih dari 14 hari. Penderita diare akut umunya mengeluhkan onset yang tak terduga dari buang air besar yang encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, dan nyeri perut. Karakteristik penyakit usus halus adalah terjadinya Intermittent periumbilical atau nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut. Pada diare kronis ditemukan adanya penyakit sebelumnya, penurunan berat badan dan nafsu makan.
Diare dapat disebabkan oleh beberapa senyawa termasuk antibiotik dan obat lain. Selain itu penggunaan obat pencahar untuk menurunkan berat badan juga dapat menyebabkan diare. Pada diare, pemeriksaan fisik abdomen dapat mendeteksi hiperperistaltik dengan boborygmi (bunyi pada lambung). Pemeriksaan rektal dapat mendeteksi massa atau kemungkinan fecal impaction, penyebab utama diare pada usia lanjut. Pemeriksaan turgor kulit dan tingkat keberadaan saliva oral berguna dalam memperkirakan status cairan tubuh. Jika terdapat hipotensi, takikardi, denyut lemah, diduga terjadi dehidrasi. Adanya demam mengindikasikan adanya infeksi. Untuk diare yang tidak dapat dijelaskan, terutama pada situasi kronis dapat dilakukan pemerikasaan parasit dan ova pada feses, darah, mukus dan lemak. Selain itu juga dapat diperiksa osmolaritas feses, pH, dan elektrolit.

f.Penatalaksanaan Terapi
•Penggantian Cairan dan elektrolit
Aspek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini dilakukan dengan rehidrasi oral, dimana harus dilakukan pada semua pasien kecuali yang tidak dapat minum atau yang terkena diare hebat yang memerlukan hidrasi intavena yang membahayakan jiwa.17 Idealnya, cairan rehidrasi oral harus terdiri dari 3,5 g Natrium klorida, dan 2,5 g Natrium bikarbonat, 1,5 g kalium klorida, dan 20 g glukosa per liter air.2,4 Cairan seperti itu tersedia secara komersial dalam paket-paket yang mudah disiapkan dengan mencampurkan dengan air. Jika sediaan secara komersial tidak ada, cairan rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan menambahkan ½ sendok teh garam, ½ sendok teh baking soda, dan 2 – 4 sendok makan gula per liter air. Dua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium.. Pasien harus minum cairan tersebut sebanyak mungkin sejak mereka merasa haus pertama kalinya.3 Jika terapi intra vena diperlukan, cairan normotonik seperti cairan saline normal atau laktat Ringer harus diberikan dengan suplementasi kalium sebagaimana panduan kimia darah. Status hidrasi harus dimonitor dengan baik dengan memperhatikan tanda-tanda vital, pernapasan, dan urin, dan penyesuaian infus jika diperlukan. Pemberian harus diubah ke cairan rehidrasi oral sesegera mungkin.

•Anti biotik
Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa pemberian anti biotik. Pemberian antibiotik di indikasikan pada : Pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau penyelamatan jiwa pada diare infeksi, diare pada pelancong, dan pasien immunocompromised. Pemberian antibiotik secara empiris dapat dilakukan (tabel 2), tetapi terapi antibiotik spesifik diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman.

•Obat anti diare
Kelompok antisekresi selektif
Terobosan terbaru dalam milenium ini adalah mulai tersedianya secara luas racecadotril yang bermanfaat sekali sebagai penghambat enzim enkephalinase sehingga enkephalin dapat bekerja kembali secara normal. Perbaikan fungsi akan menormalkan sekresi dari elektrolit sehingga keseimbangan cairan dapat dikembalikan secara normal. Di Indonesia saat ini tersedia di bawah nama hidrasec sebagai generasi pertama jenis obat baru anti diare yang dapat pula digunakan lebih aman pada anak.5

Kelompok opiat
Dalam kelompok ini tergolong kodein fosfat, loperamid HCl serta kombinasi difenoksilat dan atropin sulfat (lomotil). Penggunaan kodein adalah 15-60mg 3x sehari, loperamid 2 – 4 mg/ 3 – 4x sehari dan lomotil 5mg 3 – 4 x sehari. Efek kelompok obat tersebut meliputi penghambatan propulsi, peningkatan absorbsi cairan sehingga dapat memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekwensi diare.Bila diberikan dengan cara yang benar obat ini cukup aman dan dapat mengurangi frekwensi defekasi sampai 80%. Bila diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri obat ini tidak dianjurkan.7

Kelompok absorbent
Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit diberikan atas dasar argumentasi bahwa zat ini dapat menyerap bahan infeksius atau toksin-toksin. Melalui efek tersebut maka sel mukosa usus terhindar kontak langsung dengan zat-zat yang dapat merangsang sekresi elektrolit.
Zat Hidrofilik
Ekstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Plantago oveta, Psyllium, Karaya (Strerculia), Ispraghulla, Coptidis dan Catechu dapat membentuk kolloid dengan cairan dalam lumen usus dan akan mengurangi frekwensi dan konsistensi feses tetapi tidak dapat mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit. Pemakaiannya adalah 5-10 cc/ 2x sehari dilarutkan dalam air atau diberikan dalam bentuk kapsul atau tablet.
Probiotik

Kelompok probiotik yang terdiri dari Lactobacillus dan Bifidobacteria atau Saccharomyces boulardii, bila mengalami peningkatan jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek yang positif karena berkompetisi untuk nutrisi dan reseptor saluran cerna. Syarat penggunaan dan keberhasilan mengurangi/menghilangkan diare harus diberikan dalam jumlah yang adekuat3,4,7.

g.Komplikasi
Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama, terutama pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera kehilangan cairan secara mendadak sehingga terjadi shock hipovolemik yang cepat. Kehilangan elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik.1,8 Pada kasus-kasus yang terlambat meminta pertolongan medis, sehingga syok hipovolemik yang terjadi sudah tidak dapat diatasi lagi maka dapat timbul Tubular Nekrosis Akut pada ginjal yang selanjutnya terjadi gagal multi organ. Komplikasi ini dapat juga terjadi bila penanganan pemberian cairan tidak adekuat sehingga tidak tecapai rehidrasi yang optimal 4,6,7.

Haemolityc uremic Syndrome (HUS) adalah komplikasi yang disebabkan terbanyak oleh EHEC. Pasien dengan HUS menderita gagal ginjal, anemia hemolisis, dan trombositopeni 12-14 hari setelah diare. Risiko HUS akan meningkat setelah infeksi EHEC dengan penggunaan obat anti diare, tetapi penggunaan antibiotik untuk terjadinya HUS masih kontroversi. Sindrom Guillain – Barre, suatu demielinasi polineuropati akut, adalah merupakan komplikasi potensial lainnya dari infeksi enterik, khususnya setelah infeksi C. jejuni. Dari pasien dengan Guillain – Barre, 20 – 40 % nya menderita infeksi C. jejuni beberapa minggu sebelumnya. Biasanya pasien menderita kelemahan motorik dan memerlukan ventilasi mekanis untuk mengaktifkan otot pernafasan. Mekanisme dimana infeksi menyebabkan Sindrom Guillain – Barre tetap belum diketahui. Artritis pasca infeksi dapat terjadi beberapa minggu setelah penyakit diare karena Campylobakter, Shigella, Salmonella, atau Yersinia spp1.

h.Prognosis
Dengan penggantian Cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Seperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan mortalitas ditujukan pada anak-anak dan pada lanjut usia. Di Amerika Serikat, mortalits berhubungan dengan diare infeksius < 1,0 %. Pengecualiannya pada infeksi EHEC dengan mortalitas 1,2 % yang berhubungan dengan sindrom uremik hemolitik1.

i.Pencegahan1,2,5,7
Karena penularan diare menyebar melalui jalur fekal-oral, penularannya dapat dicegah dengan menjaga higiene pribadi yang baik. Ini termasuk sering mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan khususnya selama mengolah makanan. Kotoran manusia harus diasingkan dari daerah pemukiman, dan hewan ternak harus terjaga dari kotoran manusia.

Karena makanan dan air merupakan penularan yang utama, ini harus diberikan perhatian khusus. Minum air, air yang digunakan untuk membersihkan makanan, atau air yang digunakan untuk memasak harus disaring dan diklorinasi. Jika ada kecurigaan tentang keamanan air atau air yang tidak dimurnikan yang diambil dari danau atau air, harus direbus dahulu beberapa menit sebelum dikonsumsi. Ketika berenang di danau atau sungai, harus diperingatkan untuk tidak menelan air. Semua buah dan sayuran harus dibersihkan menyeluruh dengan air yang bersih (air rebusan, saringan, atau olahan) sebelum dikonsumsi. Limbah manusia atau hewan yang tidak diolah tidak dapat digunakan sebagai pupuk pada buah-buahan dan sayuran. Semua daging dan makanan laut harus dimasak. Hanya produk susu yang dipasteurisasi dan jus yang boleh dikonsumsi. Wabah EHEC terakhir berhubungan dengan meminum jus apel yang tidak dipasteurisasi yang dibuat dari apel terkontaminasi, setelah jatuh dan terkena kotoran ternak. Vaksinasi cukup menjanjikan dalam mencegah diare infeksius, tetapi efektivitas dan ketersediaan vaksin sangat terbatas. Pada saat ini, vaksin yang tersedia adalah untuk V. colera, dan demam tipoid. Vaksin kolera parenteral kini tidak begitu efektif dan tidak direkomendasikan untuk digunakan. Vaksin oral kolera terbaru lebih efektif, dan durasi imunitasnya lebih panjang. Vaksin tipoid parenteral yang lama hanya 70 % efektif dan sering memberikan efek samping. Vaksin parenteral terbaru juga melindungi 70 %, tetapi hanya memerlukan 1 dosis dan memberikan efek samping yang lebih sedikit. Vaksin tipoid oral telah tersedia, hanya diperlukan 1 kapsul setiap dua hari selama 4 kali dan memberikan efikasi yang mirip dengan dua vaksin lainnya.

Traveler's diarrhea

a.Definisi
Traveler's diarrhea (Diare pada para pelancong, Flu Usus, Grippe, Turista) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan diare, mual dan muntah, yang biasanya terjadi pada para pelancong.

b.Penyebab
Bakteri Escherichia coli yang menghasilkan toksin (racun) tertentu dan beberapa virus (contohnya virus Norwalk).

c.Gejala
Mual, muntah, bising usus yang meningkat, kram perut dan diare bisa terjadi dalam berbagai macam kombinasi dan bervariasi dalam berat-ringannya.
Pada infeksi karena virus Norwalk, biasanya terjadi muntah, sakit kepala dan nyeri otot. Kebanyakan kasus merupakan penyakit yang ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

d.Diagnosa
Permeriksaan laboratorium jarang diperlukan.

e.Pengobatan
Pengobatannya adalah dengan minum banyak cairan dan makan makanan lunak. Antibiotik tidak diperlukan untuk diare ringan, kecuali jika penderita mengalami demam dan terdapat darah dalam tinjanya. Obat-obatan ini berbahaya, karena dapat mematikan bakteri yang secara normal tumbuh dalam tinja dan memicu tumbuhnya bakteri yang resisten (kebal) terhadap obat-obatan ini.

f.Pencegahan
Para pelancong seharusnya mengunjungi rumah makan yang sudah memiliki reputasi baik supaya aman dan harus menghindari makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan. Semua makanan harus dimasak dan buah dikupas.
Salad yang terdiri dari sayuran mentah harus dihindari. Bismut subsalisilat dapat digunakan untuk pencegahan/perlindungan. Antibiotik untuk pencegahan masih diperdebatkan, tetapi bisa diberikan pada orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan (http://www.ahliwasir.com/products/244/0/Traveller-s-Diarrhea).

DAFTAR PUSTAKA

1.Anonim, 2007, Diare, http://www.medicastore.com/diare/ (diakses 06 November 2009).

2.Sukandar, 2008, ISO Farmakoterapi, PT.ISFI, Jakarta.

3.Ciesla WP, Guerrant RL. Infectious Diarrhea. In: Wilson WR, Drew WL, Henry NK, et al editors. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. New York:Lange Medical Books, 2003. 225 - 68.

4.Soewondo ES. Penatalaksanaan diare akut akibat infeksi (Infectious Diarrhoea).

5.Thielman NM, Guerrant RL. Acute Infectious Diarrhea. N Engl J Med 2004;350:1: 38-47.

6.Kolopaking MS. Penatalaksanaan Muntah dan Diare akut. Dalam: Alwi I, Bawazier LA, Kolopaking MS, Syam AF, Gustaviani, editor. Prosiding Simposium Penatalaksanaan Kedaruratan di Bidang Ilmu penyakit Dalam II. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2002. 52-70.

7.Procop GW, Cockerill F. Enteritis Caused by Escherichia coli & Shigella &
Salmonella Species. In: Wilson WR, Drew WL, Henry NK,et al, Editors. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease, New York: Lange Medical Books, 2003. 584 - 66.

MANFAAT JAHE BAGI KESEHATAN

Jahe telah digunakan sebagai bahan pengobatan alami selama berabad-abad. Sekarang ini, para peneliti juga telah menemukan kalau jahe juga efektif dalam mengatasi berbagai penyakit mulai dari kanker hingga migrain.

Pengobatan kanker indung telur

Jahe merupakan salah satu senjata yang efektif dalam pengobatan kanker indung telur. Sebuah studi yang dilakukan di University of Michigan Comprehensive Cancer Center, seperti yang dikutip situs healthdiaries menemukan, tepung jahe efektif membunuh sel-sel kanker yang terdapat pada indung telur.

Mencegah kanker kolon

Sebuah studi dari Universitas Minnesota menemukan, jahe juga bisa memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.

Penyembuhan mual akibat hamil

Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan.

Atasi mual saat bepergian

Anda sering pusing-pusing dan mual saat bepergian dengan mobil atau kendaraan lainnya? Cobalah gunakan jahe. Jahe terbukti efektif mengatasi mual saat bepergian dengan kendaraan.

Mengurangi rasa sakit dan peradangan

Sebuah studi menunjukkan bahwa jahe mengandung anti peradangan serta kandungan pembunuh rasa sakit alami.

Redakan mulas atau rasa panas dalam perut

Jahe telah lama digunakan sebagai obat alami mengatasi mulas. Biasanya jahe dipadukan dengan teh.

Mencegah dan mengatasi flu

Jahe juga telah lama digunakan sebagai pengobatan alami flu. Ada juga penemuan yang menunjukkan kalau jahe juga membantu mengatasi masalah perut atau keracunan makanan. Selain itu, jahe juga baik untuk saluran pencernaan.

Meredakan migrain

Penelitian menemukan, jahe bisa meredaakn rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.

Meredakan kram

Dalam sistem pengobatan China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi.

Mencegah rasa sakit akibat diabetes

Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.

RESEP PEMBUATAN JAHE INSTAN

Alat-alat: wajan, pengaduk, kompor, blender atau alat parut, daun pandan.

Bahan: rimpang jahe ( jahe emprit), gula, garam, air .
Formula jahe instan:
1. Rimpang jahe segar 1 kg
2. Gula pasir 2 kg
3. Air secukupnya

Cara pembuatan:
1.Rimpang jahe dikupas lalu dicuci bersih.
2. Jahe dihaluskan dengan cara diblender atau diparut dan tambahkan sedikit air.
3. Peras jahe yang telah halus
4. Tunggu beberapa saat sampai endapan terpisah.
5. Tuang cairan jahe ke dalam wajan, tambahkan gula, garam secukupnya, daun pandan dan mulai dipanasi dengan api kecil.
6. Aduk terus sampai kristal yang terbentuk kering.
7. Setelah kristal kering, angkat dari api, jahe instan kami telah jadi dan siap untuk diminum. (sajikan jahe sebanyak 2 sendok makan dalam 200 ml air atau sesuai selera).
8. yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu lama memanaskan setelah jahe dan gula mengkristal, karena kemungkinan terbentuk karamel yang tidak bisa mengkristal lagi.

TIPS KESEHATAN BAYI DAN BALITA

Jemur bayi di pagi hari

Bayi perlu dijemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya, tetapi tidak perlu memaksakan kegiatan ini setiap hari. Jadi, anggapan bahwa bayi harus dijemur setiap hari tidak sepenuhnya betul. Sekalipun anda menjemur bayi anda, tidak perlu lama-lama, cukup 10-15 menit saja sebelum jam delapan pagi. Hal ini penting bagi bayi yang lahir berwarna kuning. Karena sinar matahari pagi dapat menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan dikeluarkan sebagai urine.

Susu botol saat bayi tidur

Sebenarnya susu botol untuk bayi hanya untuk meringankan tugas anda. Karena memberikan susu botol pada bayi yang bangun di malam hari dapat membuat anda lebih praktis dan bayi pun cepat tidur lagi. Tapi sesungguhnya susu botol dapat mengganggu perkembangan bayi. Endapan susu dapat berkumpul di bagian gusi anak. Selain itu, si kecil jadi mudah terkena infeksi telinga, karena susu yang diminum bisa masuk kesaluran eustachius. Saluran ini adalah penghubung antara tenggorokan bagian belakang dan telinga bagian belakang. Jadi, bila harus memberikan susu botol, angkat sedikit kepala bayi. Setelah itu tidurkan tanpa botol susu. Memang sedikit repot, tapi ini demi kesehatan bayi anda.

Mandi air dingin membuat bayi kuat

Ada mitos yang mengatakan memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat bayi lebih kuat daya tahan tubuhnya. Mitos ini tentu saja tidak benar. Itu sebabnya setelah lahir orang tua membedong bayinya. Sesungguhnya air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolisme tubuh bayi meningkat. Sehingga makanan di dalam tubuh bisa habis untuk mengatur suhu tubuh. Bayi bisa kehabisan tenaga dan akhirnya menjadi mudah sakit. Bayi harus dimandikan dengan air hangat. Jangan berlama-lama memandikan bayi dan usahakan anak langsung dalam keadaan hangat setelahnya.

Bayi berliur

Sangat wajar bila bayi berliur. Sebab hingga usia bayi 4 tahun, akan aktif memproduksi air liur. Tapi bila air liur berlebihan, kemungkinan terjadi peradangan atau infeksi di rongga mulut. Air liur juga menjadi tanda-tanda bila bayi akan tumbuh gigi. Air liur pada bayi bukan terjadi akibat keinginan ibu waktu mengandung tidak terpenuhi.

Bayi mengompol

Sampai usia diatas dua tahun, wajar saja jika bayi masih mengompol. Karena kontrol air seninya belum berfungsi sempurna. Meskipun demikian, mengajarkan bayi buang air lebih dini akan lebih baik, sehingga di usia dua tahunan ia sudah bisa mengontrol kandung kemihnya. Bila sampai usia di atas dua tahun masih mengompol, waspadai kemungkinan masalah biologis atau psikologisnya.

Gumoh (muntah sedikit) sesudah makan

Gumoh adalah mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau minum susu. Ini terjadi pada bayi jika ia kekenyangan atau banyak udara yang terikut masuk saat ia makan atau minum susu. Gumoh juga bisa terjadi bila bayi dipakaikan gurita dengan kencang. Bisa juga terjadi bila anda salah memposisikan anak saat makan, misalnya makan dengan posisi tidur terlentang. Bila tidak mengalami hal-hal tersebut, bayi tidak akan gumoh. Usakanlah untuk membuat bayi bersendawa ketika habis makan atau minum.

Menggendong bayi

Menggendong bayi merupakan kebiasaan para keluarga, terutama bila bayi tersebut anak atau cucu pertama. Memang ada kebahagiaan tersendiri sewaktu kita menggendong bayi. Menggendong bayi pun dapat membuat bayi lebih tenang, namun tidak membuat bayi melatih emosinya. Bayi yang terbiasa di gendong akan lebih senang digendong sampai ia agak besar, ia akan malas untuk berjalan. Hal ini akan membuat anda susah nantinya, terutama karena tubuh bayi yang semakin besar dan berat. Bila otot lehernya mulai kuat, ia sudah bisa mengontrol kepala dengan baik. Anda boleh mengajaknya bermain dengan mengangkat bayi tingi-tinggi, mengayunkannya, dan beberapa variasi menggendong bayi lainnya. Cara ini dapat membantu melatih anak mengontrol emosinya.

Mengempeng

Banyak orang yang beranggapan anak mengempeng itu wajar. Masih bisa dikatakan wajar jika dilakukan oleh anak di bawah dua tahun. Di atas usia dua tahun anak yang kecanduan mengempeng, baik itu menggunakan empeng (dot) atau dengan ibu jarinya, bisa mengalami gangguan psikologis. Usahakan untuk mengalihkan kegiatan anak untuk melatihnya berhenti mengempeng.

Anak berkeringat

Anggapan bahwa anak yang selalu dan banyak berkeringat itu sehat tidaklah benar. Sebenarnya keringat yang keluar berlebihan itu bukan pertanda sehat. Namun ada gangguan tertentu, misalnya stres, fungsi kelenjar gondok yang berlebihan, rendahnya kadar gula, dan berat badan yang berlebih. Sebaiknya anda waspada jika keringat anak berlebihan.

By admin on May 15th, 2008
http://www.sulastowo.com/2008/05/15/tips-kesehatan-bayi-dan-balita/

10 PENYAKIT PERTAMA PADA BAYI

Menjadi orang tua baru tentu membahagiakan. Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil mendadak sakit. Nah, ada baiknya kita mengenali 10 penyakit pertama bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini:

1. BATUK-PILEK - Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. "Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam." Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. "Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk pilek." Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. "Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan." Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 - 3 hari, segera bawa ke dokter. "Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI."

2. INFEKSI TELINGA - Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus -Menerus, sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. "Bisa juga karena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah." Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 - 3 hari. "Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan pecah." Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. "Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak."

3. DIARE - Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. "Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik." Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi. Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus. "Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI." Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam saluran pencernaan. "Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter," kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. "Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB. Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya," kata Kusnandi mengingatkan.

4. BATUK PLUS SESAK NAPAS - Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bias menimbulkan sesak napas. "Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas," ujar Kusnandi. Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. "Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung." Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. "Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter," tegas Kusnandi.

5. SAKIT TENGGOROKAN - Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. "Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan." Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. "Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama saja dengan sirup."

6. SEMBELIT - Penyebab sembelit bisa karena kurang makan makanan berserat. Oleh karena itu, bayi sebaiknya diberi banyak buah, sayuran, dan ASI. “Berikan puding atau agar-agar, buah-buahan, dan sayuran. Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak mungkin. Biasanya, bayi yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi susu formula. Mungkin susunya kurang cocok.”
Untuk mengatasi sembelit, pilih susu yang cocok. “Sementara dokter biasanya akan memberi obat untuk melancarkan BAB-nya.” Namun, ada juga bayi baru lahir yang tak bisa buang air besar. “Keluhannya, perut kembung dan sering muntah. Itu karena saraf dari usus kurang, sehingga gerak peristaltiknya pun berkurang. Ini penyakit bawaan, harus dioperasi untuk membuang usus yang tidak ada sarafnya. Kasus seperti ini sering terjadi pada bayi baru lahir,” terang Kusnandi.

7. INFEKSI SALURAN KEMIH - Selain sulit BAB, infeksi saluran kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. “Banyak terjadi pada bayi perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari saluran kemih bayi laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Jika bayi panas tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu berpikir bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih.”Gejala infeksi saluran kemih hanya panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi merasa nyeri di daerah perut atau kesakitan saat buang air kecil/kencing. “Kadang-kadang, radang atau infeksi saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal. Justru jika gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal.” Oleh karena itu, jika bayi demam lebih dari 38,5 0 Celcius, segera periksakan ke dokter.

8. MUNTAH - Muntah atau gumoh disebabkan karena perut bayi yang baru lahir ukurannya masih sangat kecil. “Daya tampungnya masih sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan memuntahkan susunya kembali.”
Oleh karena itu, untuk bayi yang diberi susu formula, pada saat disusui, posisi botol susu dan botol harus pas dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam mulut bayi. Udara yang ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk bayi yang disusui ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi dengan posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi miring ke kiri.

9. ALERGI - Banyak hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. “Yang paling sering alergi susu sapi atau susu formula. Jika ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi gampang alergi. Sebagian besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu formula.”
Untuk menghindarinya, ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi makanan alergen seperti telur, kacang-kacangan, sea food, atau makanan pemicu alergi. “Pasalnya, alergi ini dapat langusng terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-alergi khusus untuk bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu antialergi ini mudah didapat dan sudah banyak dijual, kok.”

10. RUAM POPOK - Usai buang air atau pipis, popok bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan iritasi atau merah-merah pada kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering mungkin dan pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air.
Untuk popok kain, sebaiknya rajin-rajin mencuci popok. “Teknologi sudah semakin canggih, orang kini menciptakan pampers yang dapat menyerap air lebih banyak agar lebih praktis. Namun, bukan berarti bayi harus seharian pakai pampers yang itu-itu terus. Udara juga harus bisa keluar masuk, dong. Hanya saja, kelebihan pampers dapat mengurangi frekuensi pergantian popok, dibandingkan popok kain.”

Pengobatan untuk ruam popok, jika kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati dengan memberikan bedak, talek, atau salep. “Tetapi yang paling penting harus sesering mungkin mengganti popok atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam keadaan kering.”WASPADA BILA … Selain 10 penyakit di atas, ada beberapa tanda pada bayi yang harus diwaspadai dan segera dibawa ke RS, antara lain:

1. Kejang. Jika bayi kejang disertai panas atau tanpa panas, harus segera di bawa ke RS untuk mengetahui penyebab kejangnya. Setiap kejang, akan mengakibatkan terjadinya kerusakan otak, sehingga bayi tidak boleh kejang. Jadi, secepatnya harus diatasi. Jika bayinya kejang disertai demam, orang tua harus selalu membawa obat anti panas dan anti kejang. Karena biasanya sakit kejang ini suka kambuh. Kemana pun si bayi pergi, harus selalu membawa obat anti kejang untuk mencegah kejang. Jangan sampai bayi sering kejang.
Pemicu kejang ini macam-macam, bisa karena proses di kepala atau otak, atau di luar kepala. Kalau di dalam otak atau kepala, kemungkinan ada infeksi di otak atau tumor di otak, dan perdarahan di otak. Tapi yang terjadi di luar otak, bisa karena kekurangan natrium atau garam dan gula, sehingga terjadi gangguan-gangguan elektrolit. Misalnya karena sering diare, atau kejang karena adanya elektrolit atau garam yang keluar dari tubuh.

2. Sesak napas.Jangan sampai bayi Anda sesak napas, apalagi sampai membiru. Itu tandanya si bayi sudah kekurangan oksigen. Oksigen itu terutama dialirkan ke dalam otak dan organ lainnya. Jika bayi Anda sesak napas, secepatnya harus diatasi, apakah sesak itu disebabkan karena sumbatan saluran napas, atau karena infeksi di paru-paru, harus segera diatasi dan dibawa ke dokter.

3. Syok Tanda-tandanya, denyut nadi tak teraba, muncul keringat dingin, kesadaran berkurang, serta jumlah cairan tubuh berkurang. Penyebab syok pada bayi bermacam-macam juga. Dapat dikarenakan kehilangan cairan tubuh, misalnya demam berdarah, yang mengakibatkan cairan dari dalam darah melalui pembuluh darah keluar menuju jaringan. Bisa juga karena diare dan kekurangan cairan, terjadinya perdarahan, kelainan jantung, atau karena syok lain yang disebabkan karena kesakitan yang biasa dokter sebut dengan neorogenik shock. Perawatannya, harus harus segera diinfus.

4. Tak sadarkan diriIni dapat terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Setiap ada gangguan kesadaran pada bayi, orang tua harus hati-hati dan harus segera membawanya ke dokter. Ciri-ciri bayi yang tak sadarkan diri, secara fisik dapat terlihat seperti mula-mula setengah sadar, mengacau, panas tinggi, atau mungkin saja langusng tidak sadar. Di cubit pun, tak akan merasakan sakit dan tak tahu apa yang terjadi disekelilingnya.